Rio Sihotang Tewas Dianiaya di Samosir, Ini Kata Polisi

tewas dianiaya

Topmetro.News – Seorang pemuda dilaporkan tewas dianiaya di Toguan Galung, Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir. Korban dianiaya, Rabu (3/7/2019) sekira pukul 00.00 Wib, namun Rio Sihotang meregang nyawa, Kamis (4/7/2019). Beruntung Polres Samosir cepat tanggap dan mengamankan tersangka pelaku yang kini sedang diperiksa intensif.

Tewas Dianiaya, Korban Tidak Otopsi

“Korban atas nama Rio And Acong Sihotang, sempat dibawa ke RSU Hadrianus Sinaga Pangururan,” kata AKP Jonser Banjarnahor, Kasat Reskrim Polres Samosir, kepada wartawan, Jumat (5/7/2019) di Mapolres Samosir, Jalan Danau Toba, Pangururan.

Dijelaskannya, sebagaimana disiarkan samosirnews, korban Rio Sihotang tewas dianiaya akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya sekira pukul 17.00 Wib pada Kamis (4/7/2019) dan pihak keluarga korban sepakat agar korban Rio Sihotang tidak diotopsi.

Berawal Saat Minum Tuak

Menurut polisi, motif penganiayaan yang dilakukan tersangka GP berawal ketika mereka dan korban sedang minum tuak di salah satu kedai.

“Kemudian terjadi selisih paham dan akhirnya terjadi penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata polisi.

Tersangka Masih Diperiksa Intensif

Setelah polisi menerima laporan, sambung Kasat Reskrim, sekira pukul 14.58 WIB, pada Kamis (4/7/2019) Sat Reskrim Polres Samosir bersama Polsek Onan Runggu, menangkap tersangka GP di Buntu Nauli, Desa Toguan Galung.

“Saat ini tersangka telah diamankan di Mapolres Samosir dan menjalani pemeriksaan,” jelas AKP Jonser.

Sayangnya dalam pemberitaan itu, tidak ada penjelasan polisi secara detail seputar alat bukti yang disita dari tersangka. Tidak dijelaskan pula, bagaimana teknis pelaku menghabisi nyawa korban.

baca juga | TAHANAN RUTAN LABUHAN DELI TEWAS DIANIAYA?

Seperti disiarkan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, Bambang Pujiono (30) warga Pasar II, Lingkungan 17, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, yang merupakan tahanan titipan dari Polsek Medan Labuhan, ke Rutan Klas II B Labuhan Deli, tewas, Rabu (25/10/2017) silam. Korban tewas diduga dianiaya.

Hal itu dikatakan abang kandungnya, Saleh. “Kami pihak keluarga curiga lantaran saat adik kami ditangkap kemudian ditahan dan dititipkan ke Rutan dalam keadaan sehat,” kata Saleh.

Kata Saleh, dirinya curiga lantaran dilihat dari kondisi tubuh adiknya (Bambang-red).

“Dari tubuh adik telihat lembam-lebam seperti di wajahnya. Makanya kami pihak keluarga meminta jenazah adiku untuk dilakukan visum luar dalam,”ungkap pria berusia 39 tahun itu.

Saleh mengatakan dirinya mengetahui adiknya meninggal dunia setelah dihubungi pihak Rutan Labuhan Deli.

“Kata pihak rutan adikku dirawat selama 2 hari di rumah sakit Bandung karena sakit demam,”ungkapnya lagi.

Reporter | Jeremitaran

Related posts

Leave a Comment